Teknikyang dilatihkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang khas daerah Makanan Khas Daerahh Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar. Prakarya dan Kewirausahaan 3 Tujuan Pembelajaran Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah - Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Berbahan Dasar - Dosen MKH Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Menggunakan - Sekilas Bahan Pembungkus Makanan Tradisional yang Ramah Lingkungan Opini Stories LINE TODAY Makanan khas daerah adalah …. a. Makanan yang umumnya berasal dari sayuran b. Makanan yang diolah di suatu daerah c. Makana Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Dosen MKH Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang teknik pengemasan makanan khas daerah Archives - Tehnoblogija Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Bank Soal Pengayaan PDF Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Coba Sebutkan Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Kemasan Tradisional Semua Hal yang Kamu Harus Ketahui 5 Peluang Bisnis Makanan Khas Daerah 2020 Yang Patut Dicoba Blog Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan 4 Kemasan Makanan yang Sesuai dan Aman Digunakan, Penting untuk Diperhatikan Pengemasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Gudeg, Makanan Tradisional Asal Yogyakarta - Bobo KUMPULAN SOAL Kelas X Semester Genap PDF 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres 31 Makanan Khas Daerah di Indonesia dengan Cita Rasa Otentik - Lifestyle Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Sekilas Bahan Kemasan - Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Syarat, Contoh Sebelum Membuat Kemasan Produk Kenali Jenis Bahannya Jenis Kemasan Makanan yang Umum di Pasaran - Mengenal 10 Jenis Wadah dan Pembungkus Makanan Tradisional Khas Indonesia dari Daun Pisang - Tribun Travel Pengertian Kemasan Fungsi, Tujuan, Manfaat, Jenis & Contoh Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan 6 Jajanan tradisional ini dibuat kekinian biar nggak ketinggalan zaman Top PDF Makanan Khas Daerah Nusantara - Lebih Praktis, Kenali 7 Sajian Khas Indonesia yang Dikemas Instan Ini! 20 Makanan Khas Sumatera Barat Paling Enak, Wajib Coba! Kemasan Makanan dari Kertas Banyak yang Tak Layak Pakai - Bisnis Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Makalah Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah ⋆ DOC PDF ⋆ Download Contoh Makalah Lengkap XII S1 PKWU PENGOLAHAN SEM 5 Quiz - Quizizz 6 Macam Bahan Kemasan Untuk Setiap Kemasan √ 200 Nama Makanan Khas Indonesia Beserta Gambarnya Bagaimana Cara Mendesain Kemasan Produk agar Menarik? Ini 6 Tipsnya 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres Bank Soal Pengolahan 20 Makanan Khas Jawa Tengah beserta Gambarnya 2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11 Makanan Tradisional Indonesia yang Lezat dan Menggugah Selera, Wajib Dicoba Eval Materi Julyo PDF PDF Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Adalah - Dosen MKH Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional Pengemasan dan Pemasaran Asinan Makanan Khas Daerah √ 40 Makanan Khas Jawa Barat yang Paling Enak dan Murah 5 Makanan Tradisional ini Tersedia Versi Kemasan, Praktis Dibawa Liburan Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Sekilas Bahan Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah - Pustaka Belajar PENGEMASAN OLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH – Ini Dia 10 Pertanyaan Seputar Kemasan Produk yang Sering Ditanyakan UMKM Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian bahan kemasan untuk makanan khas daerah umumnya disebut - Mengenal Bahan Kemasan Makanan dan Minuman Kuliner Tradisional dalam Kemasan dan Era Belanja Online Keripik kemasan Lebih Cocok Kemasan Kertas Atau Kemasan Plastik? Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah - Your All in One Event Partner Solution 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres Pengertian Makanan Khas Daerah dan Karakteristiknya - 18 Makanan Khas Jambi Penggoyang Lidah - Tokopedia Blog Soal Hot PDF Selain Daun Pisang, 5 Daun Ini Juga Digunakan untuk Bungkus Makanan 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal - Cetak Dus Kemasan & Paper Bag di Surabaya Prospek Bisnis Produsen Kemasan Makananan Dan Minuman Di Masa Pandemic 14 Makanan Khas NTT, Sudah Pernah Coba yang Mana? Orami √ 25 Makanan Khas Banjarmasin + Harga & Rekomendasi Resto 18 Makanan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal, Wajib Dicicipi dan Dibawa Pulang - Hot Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah - Your All in One Event Partner Solution Penyajian dan Kemasan Olahan Pangan Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang 18 Kuliner Tradisional Khas Gorontalo Terpopuler - Tokopedia Blog SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH YANG - PKWU KELAS XIIPENGOLAHAN SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH YANG DIMODIFIKASI MAKANAN Course Hero Lebih Praktis, Kenali 7 Sajian Khas Indonesia yang Dikemas Instan Ini! Wajib Dicoba! Ini 35 Makanan Khas Jakarta yang Paling Dicari Sedunia Daihatsu Indonesia Update Jenis & Harga Plastik Kemasan Makanan Ringan Berbagai Ukuran Daftar Harga & Tarif Bahan Kemasan Modern PENGEMASAN OLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH – Makalah Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah ⋆ DOC PDF ⋆ Download Contoh Makalah Lengkap Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Bab 4 wirausaha pengolahan modifikasi pangan khas daerah PDF Nilai Estetis Pada Kemasan Makanan Tradisional Yogyakarta 10 Makanan Khas Solo yang Enak Disantap dan Cocok Jadi Oleh-oleh Orami Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal - Cetak Dus Kemasan & Paper Bag di Surabaya MAKANAN KHAS JAWA TIMUR – Site Title Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah - Pustaka Belajar Pembungkus Makanan Tradisional yang Ramah Lingkungan Opini Stories LINE TODAY 5 Makanan Tradisional ini Tersedia Versi Kemasan, Praktis Dibawa Liburan 37 Makanan Khas Jogja Terkenal Paling Top - Update 2021 Trend Terbaru Desain Kemasan Makanan Khas Daerah 27 Makanan Khas Kalimantan yang Patut Dicoba, Dijamin Nikmat! 6 Jajanan tradisional ini dibuat kekinian biar nggak ketinggalan zaman Pengertian dan Fungsi Desain Label Makanan Sebuah Produk
Beberapamakanan khas daerah berikut menggunakan teknik pengemasan dengan menggunakan daun dengan cara digulung, dan dilipat, yaitu? Lontong dan lemper; Bacang dan ketupat; Dodol dan nagasari; Ketupat dan Tape; Lontong dan nagasari; Jawaban: E. Lontong dan nagasari
Jakarta, - Dodol Betawi merupakan makanan tradisional khas Jakarta yang sering dijumpai dalam perayaan HUT DKI Jakarta. Namun, apa ada yang tahu bagaimana asal-usul dodol Betawi? Dodol Betawi adalah makanan tradisional yang punya tekstur kenyal dan rasanya manis, yang dimasak selama 8-12 jam. Makanan ini dibuat dari bahan dasar gula aren yang dimasak bersama kelapa, santan kelapa, tepung ketan, dan rempah-rempah. Selama proses pembuatan, dodol harus terus diaduk guna mencegah gula tidak menggumpal. Dodol Betawi biasanya dituangkan ke dalam wadah atau loyang, kemudian didiamkan hingga mengeras sebelum dipotong-potong menjadi bentuk yang diinginkan. Makanan ini tidak hanya populer di Jakarta, tetapi juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Setiap daerah memiliki variasi dodolnya sendiri dengan bahan dan cita rasa yang berbeda, seperti dodol Garut atau dodol Kandangan dari Kalimantan Selatan. Makanan khas ini juga punya nama lain di beberapa daerah. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya, makanan yang kita kenal dengan nama dodol disebut jenang. Asal-usul Dodol BetawiMeski asal-usul dodol Betawi tidak terdokumentasikan secara konkret, tetapi diketahui kehadiran makanan tersebut tidak lepas dari pengaruh para pedagang yang datang ke Indonesia. Mereka membawa resep dan teknik pembuatan dodol dari negara asal mereka yang kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal yang tersedia. Kala itu dodol Betawi dikaitkan dengan status sosial masyarakat Betawi. Itu karena dodol termasuk makanan mewah yang hanya disajikan di acara-acara besar, seperti pernikahan dan lebaran. Oleh sebab itu, ketika tidak menyajikan dodol Betawi di rumah pada saat hari raya atau acara besar maka dianggap bahwa kondisi ekonomi orang tersebut sedang tidak stabil lantaran makanan ini dianggap sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran seseorang. Awalnya dodol Betawi hanya terbuat dari gula aren yang dimasak dalam panci besar dan dikemas dalam daun pisang. Namun, seiring berjalannya waktu, dodol Betawi mengalami perubahan dan variasi resep serta cara pembuatannya. Kini resep dodol Betawi juga ditambahkan beberapa bahan, seperti tepung ketan, santan kelapa, dan pandan. Selain itu, dodol Betawi juga memiliki paduan rasa modern, seperti rasa coklat, durian, kacang-kacangan, atau kopi. Dodol Betawi saat ini masih mudah ditemukan di toko-toko makanan tradisional atau pasar-pasar di Jakarta, serta menjadi salah satu makanan yang dijajakan dalam berbagai acara budaya atau festival. Simbol Gotong RoyongMakanan dapat menjadi simbol sesuatu hal. Begitu pula dengan dodol Betawi. Dodol Betawi merupakan makanan yang memiliki simbol gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan karena proses pembuatannya yang lama dan dilakukan bersama-sama. Pembuatan dodol Betawi awalnya dilakukan secara urunan menjelang hari raya. Biasanya keluarga besar Betawi akan melakukan urunan untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Setelah terkumpul, para pria bertugas untuk mengaduk adonan, sementara para perempuan bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan. Setelah dodol matang, makanan tersebut lalu dibagikan secara adil kepada keluarga yang sudah melakukan urunan diawal. Maka dari itu, masyarakat Betawi memaknai makanan ini sebagai ikatan persaudaraan dan gotong royong. Selain menjadi simbol gotong royong, proses pembuatan dodol Betawi juga sering dimanfaatkan sebagai momen mencari pasangan atau jodoh oleh masyarakat Betawi karena proses pembuatannya yang lama dan harus dikerjakan bersama-sama. Di momen memasak dodol itulah mereka yang belum punya pasangan akan memanfaatkan momen tersebut untuk berkenalan dengan lawan jenis. Demikian asal-usul dodol Betawi yang memiliki simbol gotong royong dan mencari jodoh. Saksikan live streaming program-program BTV di sini Sejarah Roti Buaya, Makanan Khas Betawi yang Jadi Lambang Kesetiaan NUSANTARA 7 Makanan Khas Jakarta yang Bisa Dijumpai di Jakarta Fair 2023 LIFESTYLE 24 Makanan Khas Lampung, dari Tempoyak hingga Keripik Pisang LIFESTYLE Ada Duduli dan Binte Biluhuta, 5 Makanan Khas Gorontalo Ini Wajib Dicoba! LIFESTYLE 5 Makanan Khas Sulawesi Selatan, Es Pisang Ijo dan Sop Konro Wajib Dicoba! LIFESTYLE Ada Ketupat dan Opor Ayam, Ini 7 Makanan Khas Lebaran di Indonesia LIFESTYLE
Materi: •Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan •Macam-macam makanan khas daerah •Teknik pengolahan dan pengawetan •Tahapan proses pengolahan/pengawetan •Teknik pengemasan Indikator Soal : •Menganalisis Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan •Macam-macam makanan khas daerah •Teknik pengolahan dan Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapa/enau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam tabel berikut Mengemas Makanan Dan Bahan Kemasan Tradisionil Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan dikemas dengan menggunakan daun pisang. Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat feksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera a ¼ kg wortel b ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi.
Pkwuxi | bahan kemasan & teknik pengemasan makanan khas daerah. Dalam menghitung break even point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini: Kalian bisa mengenalnya lebih dalam beberapa rantai makanan serta makhluk hidup yang. Kerbau (darah) → kutu → burung jalak → elang. Kekayaan kuliner khas nusantara memang tiada

Manusia mulai memasak makanannya setelah menemukan dan mengenal kegunaan api. Dulunya, makanan dimasak dalam sebuah lubang yang digali di tanah. Lubang tersebut kemudian ditutupi tanah liat dan dibakar. Lalu ke dalam api itu dilemparkan batu-batu panas hingga air mendidih. Air mendidih ini digunakan untuk merebus sayuran, ikan atau daging. Cara memanggang makanan di atas bara api ini, dilakukan dengan cara menusuk daging atau ikan dengan sepotong kayu dan diletakkan di atas api tersebut. Merebus dan membakar makanan merupakan adalah teknik-teknik pengolahan makanan yang pertama kali dikenal. Saat ini sudah ada kemajuan dibidang industri pembuatan alat memasak. Dengan adanya industri alat masak dapat membantu mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam resep masakan yang lezat. Pada hakekatnya memasak adalah suatu proses pemanasan bahan makanan. Tujuan pemanasan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa, memudahkan pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan penampilan dan mematikan kuman. Dengan menguasai teknik memasak, kita dapat memilih cara memasak yang sesuai dengan bahan makanan yang akan dimasak sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Perambatan Panas Ke dalam Makanan Perambatan panas dari suatu sumber panas ke dalam makanan yang dimasak dapat melalui tiga cara sebagai berikut a. Konduksi Konduksi adalah perambatan panas melalui benda perantara yang saling bersentuhan dengan bahan makanan yang akan dimasak. Misalnya merebus sayuran, dimana air dan bahan makanan saling menyatu b. Konveksi Konveksi adalah perambatan panas melalui benda perantara dimana panas dari benda perantara tersebut ikut berpindah. Misalnya menggunakan oven, terjadi sirkulasi uap panas. c. Radiasi Radiasi adalah perambatan panas melalui pancaran panas langsung dari sumber panas ke bahan makanan yang dimasak. Panas akan langsung ke bagian dalam bahan makanan kemudian menyebar ke seluruh bagian makanan. Misalnya saat kita memanaskan makanan dingin dari lemari es. Dengan menggunakan oven microwave makanan tersebut akan cepat panas pada bagian luar maupun dalam. Tiga Teknik Pengolahan Makanan Dalam mengolah makanan, terdapat tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Teknik memasak basah Ada beberapa jenis teknik memasak basah, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Merebus Merebus atau boiling adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, susu atau kaldu mendidih kurang lebih 100oc sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan dalam merebus adalah panci dengan tutup. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan makan yang direbus. Perlu diingat agar menjaga sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang secara percuma. Contoh masakan yang direbus adalah urap sayuran, kentang rebus, dan masih banyak lagi. Teknik-teknik dalam Merebus Dalam merebus kita mengenal beberapa jenis cara atau teknik. Teknik merebus dibagi menjadi dua yaitu a. Merebus Teknik Simmering Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih kurang lebih 100oc kemudian api dikecilkan kurang dari 100oc, proses merebus masih terus berlangsung. Contoh memasak teknik Simmering adalah pada saat membuat kaldu atau stock. Teknik ini di Indonesia dikenal dengan menyemur. b. Merebus Teknik Poaching Poaching adalah merebus bahan makan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100oc. Proses poaching terjadi perlahan-lahan dan sesuai untuk bahan makanan yang mudah dimasak dengan tekstur yang lembut. Contoh memasak dengan teknik poaching dapat dilakukan pada telur, ikan, buah buahan. 2. Menyetup Menyetup atau stewing adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Proses menyetup terjadi perlahan lahan agar bahan makanan dapat melunak. Daging yang dimasak dengan cara ini biasanya dipotong agak kecil. Contoh masakan ini adalah opor ayam, gulai kambing, dan masih banyak lagi. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang-kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis. 3. Braising Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit air atau kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis tipis untuk melembutkan serat seratnya. Bahan makanan yang dapat dimasak secara braising adalah seperti daging sapi, ayam atau itik dan juga sayur sayuran. Contoh masakan braising antara lain, ayam goreng kecap. Contoh cara membuat ayam braising adalah sebagai berikut Ayam setelah dibersihkan dipotong potong sesuai selera dan digoreng dengan sedikit minyak sampai berwarna coklat. Masukan ayam goreng tersebut dalam panci dan tambahkan sedikit air atau kaldu, kemudian panaskan diatas api kecil atau di dalam oven. Pada waktu memanaskan, hendaknya panci dalam keadaan tertutup. 4. Mengukus Mengukus atau steaming adalah teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan untuk melakukan teknik steaming atau mengukus adalah risopan, dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat. Cara ini lebih baik daripada merebus. Contoh masakan dengan teknik steaming atau mengukus adalah nasi kukus dan pudding kukus atau steamed pudding. 5. Mentim Mentim atau au bain marie adalah teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim atau dua panci, yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain. Cara mentim memerlukan waktu lama. Contoh masakan dengan teknik mentim adalah nasi tim dan pudding roti. 6. Memblansir Memblasir atau blanching adalah teknik merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih, dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misalnya lobak, isi perut, rebung, dan tulang untuk kaldu. Bahan makanan yang akan diawetkan perlu diblansir supaya warnanya tetap baik, contohnya adalah cabe merah. 2. Teknik memasak kering Ada beberapa jenis teknik memasak kering, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Memanggang Memanggang adalah teknik memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Dua Macam Cara Memanggang Terdapat 2 macam cara memanggang yaitu griddling atau pan broiling dan roasting. a. Griddling atau pan broiling Griddling adalah memanggang di atas sebuah griddle yaitu lempengan besi rata yang diletakkan di atas perapian. Pan broiling adalah memanggang diatas sebuah wajan dadar. Pada griddling maupun pan broiling perlu menggunakan minyak sedikit agar bahan makanan tidak melekat pada alat memasak. Meskipun dalam proses memasak digunakan metode griddling atau pan broiling nama masakan tetap menggunakan grilling atau broiling. Istilah grilling digunakan di Inggris sedangkan broiling digunakan di amerika. Contoh masakan dengan teknik griddling atau pan broiling adalah macam-macam sate. b. Roasting Roasting adalah metode memasak dengan cara memanggang bahan makanan di dalam oven. Bahan makanan yang dipanggang biasanya daging atau ayam dalam bentuk besar, diletakkan di dalam panci atau loyang pemanggang roasting pan, karena daging atau ayam berbentuk besar, maka selama di dalam oven sekali kali disiram dengan minyak atau air daging yang keluar selama dimasak. Proses menyiram daging di dalam oven ini disebut basting. Contoh masakan dengan teknik Roasting adalah ayam panggang bumbu kecap. 2. Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking adalah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan dengan teknik mengepan atau mengoven adalah macam macam roti dan macam macam kue. 3. Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng adalah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan dalam menggoreng atau menyangan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, ketumbar dan kemiri. Baca Juga 1 Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah 2 Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan 3 Pemetaan Peluang Usaha 4 Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Sebuah Usaha 5 Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan 6 Penyusunan Proposal Usaha Makanan 7 Pengertian Makanan Khas Daerah 8 Karakteristik Makanan Khas Tiap-Tiap Daerah 9 Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah 10 Teknik Memasak Dengan Minyak 11 Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah 12 Teknik Pengemasan Makanan 13 Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan 14 Menghitung Break Even Point atau BEP 15 Promosi Produk Hasil Usaha 16 Teknik Promosi atau Pemasaran Penjualan 17 Pengertian Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuat Laporan Kegiatan Usaha

Sorgum(Sorghum bicolor) dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras dengan kandungan karbohidrat 83%, protein berkisar 8-12%, dan lemak 3,5%. Permasalahan sorgum antara lain terdapat tanin pada biji, yang dapat menghambat metabolisme pada tubuh manusia atau hewan yang memakannya. 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Top-is-teaching-guitar-a-good-part-time-job-1455036" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Didaerah Sumatera Barat, singkong diolah menjadi berbagai macam makanan. Teknologi pangan memiliki peran penting dalam mengolah singkong. Dengan adanya teknik pengawetan dan pengemasan bahan pangan, singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat Menganalisis berbagai teknik pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengemasan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengawetan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. B. Uraian Materi 1. Teknik Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Tahukah kalian jika manusia mulai mengolah makanan setelah mengenal dan menemukan kegunaan api? Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama kali dikenal. Kemajuan di bidang industri pembuatan alat mengolah makanan mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam makanan yang lezat. Ada 3 teknik dalam pengolahan makanan khas daerah, yaitu a. Teknik Memasak basah 1 Merebus Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik merebus dibagi menjadi 2, yaitu 1 simmering merebus bahan makanan sampai titik didih, kemudian api dikecilkan, teknik ini di Indonesia di kenal dengan menyemur; 2 poachingmerebus bahan makanan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100 derajad, teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan. 2 Menyetup stewing Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu, atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buahbuahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang. 3 Braising Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik. 4 Mengukus steaming Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus putu ayu, nogosari, borongko, bacan. 5 Mentim Memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim, atau 2 panci , yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain. 6 Memblansir blanching Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi babat, iso, dan tulang untuk kaldu. b. Teknik Memasak kering 1 Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan dipanggang ayam panggang, otak-otak, pempek panggang, 2 Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. Contoh bakpia, maksuba. 3 Menggongseng atau menyangan Menggongseng atau menyangan ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan mochi atau onde-onde. c. Teknik Memasak dengan Minyak 1 Menumis Menumis sautéing, shallow frying ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung. 2 Menggoreng Menggoreng frying ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak sedikit panfrying dan menggoreng di dalam minyak banyak deep frying. Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan,tahu, tempe. Selain metode memasak yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa istilah yang dipergunakan dalam pengolahan makanan, yaitu Memfilir fileting, ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam atau ikan. Melandir larding, ialah menjahitkan pita-pita lemak pada permukaan daging yang tidak berlemak sebelum daging tersebut dipanggang agar tidak kering Membardir barding, ialah membungkus daging atau unggas yang tidak berlemak dengan lapisan lemak yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi kering Menggelasir glazing, memberi lapisan mengkilap pada makanan. Kue digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau agar-agar. Ikan, ayam, daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar. Mengentalkan Thickening, ialah menambah bahan pengental pada masakan yang cair sehingga menjadi masakan yang kental. Bahan pengental yang dikental yang digunakan contohnya adalah macam-macam tepung, macammacam zat pati, agar-agar,telur, dan gelatin Menjernihkan, biasanya menggunakan bahan penjernih, contoh putih telur. Contoh cara menjernihkan dengan putih telur ialah putih telur dikocok sebentar kemudian dituangkan ke dalam cairan yang akan dijernihkan sambil dipanaskan dan diaduk sebentar, kotoran akan terikat pada putih telur yang membeku dan akan terapung kemudian disaring dengan kain yang halus. Mengocok. Contoh bahan makanan yang perlu dikocok untuk pengolahan makanan khas daerah adalah telur. Kocokan telur digunakan sebagai bahan untuk pembuatan aneka kue khas daerah seperti maksuba, bika ambon, dan lapis legit. Memarinir marinating, ialah merendam bahan makanan di dalam cairan berbumbu agar bahan makanan tersebut lebih enak dan tidak segera basi. Mengisi stuffing, ialah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam, atau ikan yang dicincang. Memanir coating, ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng. Setelah membaca uraian di atas, banyak sekali bukan teknik-teknik pengolahan makanan? Tertarikkah kalian untuk mencoba mengolah makanan khas asli daerah dengan menggunakan teknik-teknik tersebut di atas? Berikut ini disajikan contoh pengolahan rendang. Perhatikan cara pengolahannya! Alat yang digunakan Pisau, untuk memotong daging sapi Talenan, sebagai dasar untuk memotong daging sapi Parutan, untuk memarut kelapa Ulekan, untuk menghaluskan bumbu-bumbu Kompor atau tungku, untuk perapian Penggorengan atau wajan, sebagai wadah untuk memasak Gelas ukur, untuk mengukur volume santan Bahan utama 1,5 kg daging sapi 2 liter santan kelapa tua Bumbu dan rempah 2 batang daun serai 4 lembar daun jeruk purut 2 cm asam kandis 2 lembar daun kunyit Bumbu yang dihaluskan 5 butir Kemiri 6 siung bawang putih 100 gram cabai merah besar butir bawang merah 100 gram cabai merah keriting 2cm jahe bakar 2 cm lengkuas 3 cm kunyit bakar ½ sendok teh ketumbar 2 sendok teh garam ½ sendok teh pala 1 sendok teh jintan, sangrai Penyedap rasa secukupnya Cara Pembuatan Potong daging dan cuci bersih Tumis bumbu yang dihaluskan saat minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu- bumbu yang tidak dihaluskan serta garam. Ketika bumbu sudah mulai wangi masukkan santan sambil diaduk kemudian masukkan daging. Masak hingga empuk dan bumbu agak pekat. Mudah sekali bukan cara pembuatan rendang. Sebagaimana kalian ketahui, rendang merupakan salah satu makanan kh as Indonesia yang telah mendunia. Apakah kalian tertarik untuk membuat usaha pengolahan rendang? Dalam pengolahan makanan, termasuk pengolahan makanan khas asli daerah perlu diperhatikan prinsip K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksanaan prinsip K3 merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja atau tempat pengolahan makanan yang aman, nyaman, sehat, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membuthkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, tidak untuk membuka kaleng atau yang lainnya. Cucilah pisau dengan hati-hati setelah selesai digunakan. Jangan meletakkan pisau cucian di dalam air karea tidak kelihatan. Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. Pakailah talenan pada saat memotong, jangan menggunakan lapisan meja metal. Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin. Setelah selesai menggunakan semua peralatan memasak, cuci, bersihkan, dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi. 2. Pengemasan Makanan Khas Asli Daerah Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, daun pisang, anyaman daun kelapa, dan kelobot jagung. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kemasan makanan pun berkembang terus menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, gelas/kaca, alumunium foil, dan ada pula yang dikemas dengan mengkombinasikan dengan kemasan tradisional. Ragam kemasan makananan khas daerah yang sering dijumpai di antaranya adalah menggunakan daun pisang, daun kelapa, dan daun jati. Untuk mengetahui beberapa kemasan makanan khas daerah dari aneka daun, dapat kalian perhatikan tabel berikut ini! Tabel Makanan Khas Asli Daerah yang Dibungkus Daun Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditrasportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Dari segi promosi, kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli, oleh karena itu bentuk, warna, dekorasi, dari kemasan perlu diperhatikan dengan baik. Untuk mengetahui kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan kemasan, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini! Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar Bahan kemasan tidak berbau. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Pengawetan Makanan Khas Asli Daerah Tidak semua makanan khas asli daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Tujuan utama dari pengawetan makanan khas asli daerah adalah untuk memperpanjang masa simpan makanan. Berikut ini adalah beberapa teknik pengawetan makanan khas asli daerah. a. Teknik pendinginan Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer pembeku. Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Cara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami kerusakan yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan. b. Pengawetan dengan suhu tinggi Pengawetan dengan panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan dengan istilah memasak. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak. c. Pengawetan dengan pengeringan Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan cita rasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi, teh, dan biji-bijian. d. Pengawetan dengan bahan kimia 1 Pengawetan dengan pemberian asam Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu 1 asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; 2 asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan 3 asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah asam sintetik yang dapat kita temui sehari-hari. 2 Pengawetan dengan gula dan garam Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan, misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis. 3 Pengawetan dengan benzoat Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam parahidrobenzoat dan turunannya merupakan kristal putih yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya. Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu, asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makananmakanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah. Adapun paraamino benzoat biasa digunakan untuk pangan dengan pH tinggi. 4 Pemberian asam sorbat Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asamasam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan kapang. C. RANGKUMAN Ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan, yaitu teknik memasak basah, teknik memasak kering, dan teknik memasak menggunakan minyak. Setiap jenis makanan khas asli daerah mempunyai teknik pengolahan yang berbeda-beda. Satu jenis bahan pangan nabati atau hewani, dapat diolah menjadi makanan khas asli daerah dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional. Seiring dengan perkembangan, kemasan makanan khas daerah juga semakin berkembang. Tidak semua makanan khas daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Prinsip pengawetan pada dasarnya di antaranya adalah pendinginan, pengeringan, pemanasan dengan suhu tinggi, dan pengawetan dengan bahan kimia. D. Penugasan Mandiri Lakukan pengamatan/observasi dan wawancara di lingkungan sekitar kalian tinggal. Carilah informasi tentang makanan khas daerah di lingkungan kalian tinggal. Kerjakan tugas kalian dengan mengisikan data hasil pengamatan dan wawancara pada tabel berikut ini! E. Latihan Soal Kerjakan soal di bawah ini! Jelaskan teknik pengolahan kering pada pengolahan makanan khas asli daerah, sebutkan pula contoh makanan khas daerah yang diolah dengan teknik tersebut! Jelaskan bagaimana kriteria pengemasan makanan yang baik! Sebutkan beberapa contoh makanan khas daerah yang dikemas atau dibungkus dengan pengemas yang bersifat ramah lingkungan! Jelaskan beberapa keuntungan yang didapatkan dari metode pengeringan untuk pengawetan makanan. Jelaskan prinsip pengawetan makanan dengan penambahan gula. Sebutkan pula makanan khas daerah yang diawetkan dengan penambahan gula. Pembahasan Soal Latihan 1. Teknik pengolahan makanan dengan metode kering a. Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh otak-otak, ayam panggang. b. Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialahmemasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam-macam roti dan macam-macam kue. Contoh bakpia c. Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Contoh bahanmakanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan onde-onde atau mochi. 2. Kriteria pengemasan yang baik a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar b. Bahan kemasan tidak berbau. c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Lontong dibungkus dengan daun pisang; bacang dibungkus dengan daun bambu; tapai ketan ada yang dibungkus dengan daun pisang dan daun jambu air; ketupat dibungkus dengan daun kelapa; lepet jagung diungkus dengan kelobot daun tersebut merupakan kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat diuraikan oleh mikroorganisme. 4. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi dan teh. 5. Gula merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering sehingga pertumbuhan mikroba dapat ditekan. Contoh makanan khas daerah yang diawetkan dengan teknik penambahan gula adalah manisan. F. Penilaian Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! Jika ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Jika semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya. ZtcfHEV. 487 364 383 408 440 243 497 187 194

teknik pengemasan makanan khas daerah