BACAJUGA: CERPEN: Kenangan Senja "Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi sahabat terbaik untukmu. Dan kita bakal berjuang bersama demi meraih kesuksesan. Apa pun yang terjadi, menang atau kalah, aku akan senantiasa berjuang," jelasnya. Kami bukan orang yang selalu menang, tapi kami yakin suatu saat nanti akan menjadi seorang pemenang.
Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Sukses. Kunci dari keberhasilan anto menjadi seorang sarjana yaitu tidak luput dari kerja kerasnya dan sifat pantang menyerah selama ini dalam hal apapun. 'sekolahku di rumah, di rumah ku sekolah' mungkin hal itu yang terpikirkan saat ini, saat dimana sekolah dilakukan dari jarak jauh tanpa bertatap muka, bertemu guru dan teman hanya melalui layar ponsel atau Quotes tentang Sukses from sudah gaduh terdengar suara. Yang akan kita baca kali ini merupakan salah satu karya sederhana yang menggambarkan sebuah perjuangan seseorang dari nol sampai meraih kesuksesan yang bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada Profesi Sebagai Guru Bukan Sesuatu Hal Yang akan kita baca kali ini merupakan salah satu karya sederhana yang menggambarkan sebuah perjuangan seseorang dari nol sampai meraih kesuksesan yang bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Artikel kali ini akan membahas contoh cerpen motivasi singkat meliputi dari, demi sebuah impian hidup, kisah tukang kayu, dan hidup untuk meraih kesuksesan. Cerpen mengharukan tentang perjuangan seorang anak membahagiakan ibunya bagaimana cara berbakti dan menghormati kedua orang tua ketika masih hidup kisah cerita dalam cerpen mengharukan tentang perjuangan seorang anak membahagiakan ibunya adalah contoh perjuangan meraih sukses demi ibu Atau Cerita Pendek, Yaitu Sebuah Cerita Yang Berbentuk Prosa Fiksi Atau Imajinasi Dari biasanya dibaca sekali duduk, artinya cerpen tidak menggunakan kata yang banyak. Kau harus lalui jalan yang panjang dan penuh liku. 8 kisah inspiratif pengusaha sukses Membahagiakan Keluarga Dan Sukses Dari Sisi Materi Serta motivasi hidup untuk meraih kesuksesan. Inilah cerpen tentang perjuangan meraih mimpi sindi gadis cantik dan cerdas ia terlahir dari. Judul cerpennya bintang yang Sudah Gaduh Terdengar finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Cerpen biasanya dibaca sekali duduk, artinya cerpen tidak menggunakan kata yang banyak. Hal ini akan menumbuhkan rasa cinta terhadap sikap kerja keras, rajin, ulet dan tidak pantang Wahyu, Wali Kelasku Menyuruh Kami Siswa Baru Kelas X Memperkenalkan Diri Secara saja sekolah baru, dunia pun baru. Keluarga tersebut dikepalai oleh pak rapi’i, keluarga yang beranggotakan lima orang anak dan satu orang istri yang sangat baik yaitu bernama ayumah. Cerita pendek yang menarik karya nihal rahma salsabila.
CerpenPerjuangan. Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Perjuangan terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 351 cerita pendek untuk kategori ini. Meraih Sukses Cerpen Kiriman: Muhammad Akmal | Lolos Moderasi Pada: 1 February 2022 Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Perjuangan terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 384 cerita pendek untuk kategori ini. Untuk mencari cerita pendek Cerpen berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini! Pengkhianatan Anak Angkat Cerpen Kiriman Henri Koreyanto Lolos Moderasi Pada 11 June 2023 Gambaran langit merah di sore itu betul-betul sulit hilang di ingatan bocah cilik yang mendekam di kereta kuda. Tak sempat ia mengucap sepatah kata untuk bapaknya yang lebih dulu berpulang. Hatinya terus bertanya apa sebab kampung lahirnya dibombardir meriam » Baca lanjutan ceritanya... Keberanian Cerpen Kiriman Vicky Marvel Lolos Moderasi Pada 21 May 2023 Sejak SD, Vernandos dan Vyrle diajarkan untuk tidak manja kepada kedua orangtuanya. Sejak saat itu Vernandos dan Vyrle sudah beranjak dewasa, dan Vernandos serta Vyrle masih ingat apa yang dikatakan oleh gurunya untuk “Tidak Manja”. Suatu saat dimana perusahaan » Baca lanjutan ceritanya... Accomplished Dream Cerpen Kiriman SMP Tarakanita 1 Jakarta, Tiara Theodora Hadinata Lolos Moderasi Pada 21 May 2023 Cahaya mentari masuk ke kamar Calvin dan menyinari tubuh Calvin yang masih berada di dunia mimpinya. Bisco masuk ke kamar Calvin untuk membangunkan majikannya itu, tetapi sebelum Bisco bisa naik ke kasur Calvin, suara lantang Andrian sudah terdengar di » Baca lanjutan ceritanya... Perjuangan Tanpa Batas Cerpen Kiriman Nasya, SMP Tarakanita 1 Jakarta Lolos Moderasi Pada 14 May 2023 Perjuangan dalam hidup itu tentunya diperlukan untuk mengembangkan kekuatan diri setiap orang. Dalam kehidupan kita pasti akan bertemu dengan yang namanya rintangan. Tinggal bagaimana kita mengatasi rintangan tersebut. Kita pastinya pernah memperjuangkan seseorang, begitu juga dengan kisah Rosanna ini » Baca lanjutan ceritanya... Tekad Bulat Suci Cerpen Kiriman Radinka Aisya, SMP Tarakanita 1 Jakarta Lolos Moderasi Pada 14 May 2023 Adalah seorang siswa perempuan bernama Suci, yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya sudah tiada dan ibunya sebagai tulang punggung keluarga mencari nafkah dengan berjualan kue di pasar. Suci beruntung bisa tetap bersekolah dengan beasiswa karena Suci anak yang pintar. » Baca lanjutan ceritanya... Derai Air Mata Dalam Untaian Doa Cerpen Kiriman Cial Shintar Lolos Moderasi Pada 17 April 2023 Ini bukan kisah sepasang remaja yang jatuh hati, bukan pula kisah seseorang memendam perasaan, dan kisah penuh bahagia, tetapi ini kisah penantian perjuangan seorang anak yang yakin menepati janjinya demi ibu yang sedang berjuang untuk kembali berkumpul bersama orang-orang » Baca lanjutan ceritanya... Hikmah dari Usaha yang Sungguh Cerpen Kiriman Annisa Ilma Zulfa Sabila Lolos Moderasi Pada 17 April 2023 “Arrgghhhh”, ucapnya dalam keheningan kamar. Sandhing terbangun dengan problematika yang tak kunjung lepas di kepala. Pusing, pening, hancur, rapuh dan tak tau lagi aku harus menggambarkan seperti apa. Mataku sudah tak sanggup membendung lautan emosi yang berhari hari tak » Baca lanjutan ceritanya... Menara Impian Cerpen Kiriman Faniel Vian Lolos Moderasi Pada 26 March 2023 Hembusan angin membuat gorden melambai-lambai. Lantai ruangan itu dipenuhi dengan cipratan cat berbagai warna. Kuas, palet, dan kertas yang berserakan menambah kesan tak teratur. Ruangan itu terlihat sepi, hanya ada kasur dengan beberapa alat aneh disampingnya, dengan seorang anak » Baca lanjutan ceritanya... Jangan Buang Waktu Untuk Menyerah Cerpen Kiriman Indah Rohmatin, SMPN 1 Puri Lolos Moderasi Pada 19 February 2023 Sejak kecil ia selalu tertarik dalam dunia kesehatan, ia sangat ingin untuk menjadi dokter yang hebat dan berguna bagi masyarakat. Ini adalah cita-cita Rafi, seorang anak penjual kue keliling di desanya. Ia hanya hidup berdua bersama dengan ibunya. Ketika » Baca lanjutan ceritanya... Kisah Anak Broken Home Cerpen Kiriman Mailinda Lolos Moderasi Pada 8 February 2023 Pada suatu hari terdapat anak perempuan yang terlahir di dunia. Anak itu bernama Cllaritta Anastasya. Cllaritta adalah anak yang rajin, baik dan cantik. Dia pun tidak egois dalam segala hal. Cllaritta terlahir dari keluarga yang broken home. Ayah dan » Baca lanjutan ceritanya... Page 1 of 391 2 3 4 » Last » MeraihKesuksesan Cerpen Karangan. Dan selain itu ada juga perilaku buruk yang selalu mengharapkan bantuan orang lain ketika ujian. 1082020 101 contoh Cerpen Bahasa Inggris tentang Cinta Perjuangan Dan Kesuksesan. Cerpen Anak Cerpen Pendidikan Cerpen Penyesalan Lolos moderasi pada. 8212020 Cerpen Tentang Pendidikan Karakter Baik dan Buruk. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sukses, satu kata pencapaian yang sangat ingin dimiliki oleh semua orang. Sangat ingin dirasakan oleh setiap umat-Nya. Sukses, menurut sebagian orang merupakan suatu keberhasilan dengan segala usaha yang mereka lakukan. Sukses menurut sebagian orang mungkin adalah suatu keberhasilan mereka untuk mencapai segala yang diinginkannya, dalam cakupan pengetahuan yang sederhana dapat kita contohkan bahwa seseorang dapat dikatakan sukses apabila sudah mampu mencapai apa yang di cita-citakan. Mereka mampu menjadi Dokter, Pilot, Astronot, atau bahkan Presiden. Namun bagiku sukses tidak setinggi itu. Banyak jalan menuju sebutan sebuah kesuksesan. Aku memiliki beberapa kesuksesan sendiri. Yang mungkin bagi kalian ini merupakan hal sepele yang sederhana. Namun bagiku, inilah langkah awalku untuk merangkai sebuah kesuksesan yang tidak hanya sesuatu gelar yang bergengsi, saat itu aku pernah berfikir bagaimana aku akan bangga pada diriku apabila sebuah patokan kesuksesanku adalah menjadi seorang Pramugari atau Dokter yang disukai oleh pasiennya. Bagiku, sukses merupakan suatu hal yang kecil yang menjadikan diri kita bangga dan akan terus berusaha mencari kebanggaan pada diri kita sendiri. Sukses adalah hal yang tidak sulit untuk di dapat. Berikanlah apresiasi kepada diri sendiri, katakanlah pada diri sendiri. Bahwa sekecil apapun hal yang kita lakukan, apabila itu membuat diri kita sendiri bangga dan bahagia, maka itulah yang dikatakan sukses. Apa hanya untuk diri kita sendiri? Jelas tidak, sukses pun bisa sangat berdampak positif pada orang lain. Untuk menuju kesuksesan yang besar tentu membutuhkan usaha yang lebih ekstra, untuk itu, mulai lah dengan melakukan suatu hal yang kecil dan berusahalah. Maka lambat laun sukses itu pasti akan menghampiri. Sukses tidak akan memandang darimana lahirnya seorang, namun ia memandang seberapa keras orang itu berusaha. Saat pertengahan masa remajaku. Aku memiliki pilihan hidup untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sepenuhnya orang tua mempercayaiku untuk memilih. Saat itu terdapat dua pilihan rumit dalam hidupku. Entah aku akan melanjutkan di salah satu sekolah bergengsi di Yogyakarta atau aku harus melanjutkannya di salah satu sekolah baru di Bekasi. Karena banyaknya pertimbangan yang telah aku fikirkan dengan matang, singkat cerita aku memilih melanjutkannya di sebuah sekolah baru berbasis islam di Bekasi. Ya, bisa dikatakan aku melanjutkan SMA sekeligus menjadi siswi pesantren. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, akan bagaimana kedepannya nanti. Singkat cerita, hari demi hari telah aku lalui. Begitu banyak peraturan dan larangan yang diberikan. Merasakan banyak beban dan banyak kebiasaan yang tidak pernah aku lakukan seblumnya. Mulai dari bangun di 1/3 malam, sholat 5 waktu berjama'ah, mengkaji dan mentafsirkan Al-Qur'an dan Al-Hadist di pagi buta dan di malam gelap. Melawan rasa kantuk, melawan hawa nafsu, meminimalisir segala kemajuan zaman yang seharusnya dinikmati oleh remaja pada usiaku. Aku merasa enggan, aku merasa marah pada keputusanku saat itu. Aku lelah menghadapi sejuta peraturan yang sangat membatasiku. Namun, aku selalu kembali mengingat bahwa ini adalah salah satu jalan yang telah ku putuskan saat aku berada di persimpangan. Entah bagaimana, rasa keharusan untuk bertanggung jawab itu selalu ku rasakan di pundakku. Melewati 2th pertama yang penuh dengan pertentangan, aku mulai berfikir bahwa semata-mata ini semua adalah caraku mendekatkan diriku pada Sang Pencipta, dan inilah penyelamatku dari dunia yang fana. Aku mulai menikmati setiap detiknya, setiap lelahnya. Aku mulai meraskan kenyamanan tanpa adanya gangguan dari era globalisasi yang terus memanas. Aku merasakan betapa damainya hidup ini. Meskipun butuh berapa puluh bulan lamanya untuk dapat menikmati semua ini. Namun pada saatnya aku merasakan, aku dapat berfikir jernih. Bahwa hal ini lah yang akan menolongku di kemudian hari, selama inilah ternyata aku sedang membangun sebuah pondasi untuk hidupku kelak. Hingga akhirnya 3th berlalu, aku mampu menyelesaikan pendidikan formalku dengan baik, dan aku juga menyelesaikan beberapa persyaratan lulus dari pesantren dengan hasil yang bagi sebagian orang ini merupakan hal yang sepele. Namun bagiku, ini adalah langkah awal di hidupku untuk merajut kesuksesan lainnya. Mulai dari hal sederhana yang membuat aku, hatiku dan orang terdekatku bangga dan senang. Itu sudah aku masukan menjadi kategori suksesku melawan beberapa ketidaksukaanku pada peraturan dan gaya hidup yang berbeda dengan era perkembangan globalisasi. Hingga aku mampu menyelesaikan semua ujian dengan hasil yang tidak mengecewakan. Cukup sederhana bukan? Suatu saat, lewat pengalaman kesuksesanku ini akan ku buat, akan ku rajut beberapa kesuksesan yang lebih indah dan lebih spektakuler. Sabarlah kita, semua ini hanya membutuhkan proses. Siapapun itu yang mau dan senang berproses maka ia akan mendapatkan sebuah dan terimakasih. Lihat Humaniora Selengkapnya Dokteradalah seseorang yang mempunyai jasa menyembuhkan pasien atau seseorang yang sedang sakit. Rita 27 okt, 2020 4. Contoh Cerpen Perjuangan Meraih Cita Cita Goresan Artikel kali ini akan membahas contoh cerpen motivasi singkat meliputi dari, demi sebuah impian hidup, kisah tukang kayu, dan hidup untuk meraih kesuksesan. Cerpen singkat tentang meraih cita cita. Mendaras kompilasi konseptual cerpen senawat pendidikan islami, kerja, spirit sukses akan terlampau bermanfaat. Terlebih bagi murid remaja di sela-sela periode belajar dirumah. Hal ini akan menumbuhkan rasa rajin terhadap sikap kerja keras, rajin, ki liat dan enggak pantang tunduk. Kok bisa? Ya, dari sinopsis atau ulasan buku cerpen tembung nan telah dibaca, anak pelajar akan tau bahwa untuk boleh kehidupan sukses telah seharusnya memiliki kepribadian tersebut. Sehingga, adanya kumpulan cerpen motivasi singkat tersebut akan menjadi salah satu inspirasi terbaik baik diri anak khsususnya SD yang masih memiliki perjalanan yang sangat tataran. Sebelum membaca kumpulan kamil cerpen yang Kami sajikan, untuk menaik motivasi kalian bisa melihat video “Jangan Takut Berjuang Sendiri” berikut ini Contents Cerpen Tembung Pendidikan Contoh Cerpen Lecut Penggalan 1 Transendental Cerpen Tembung Bagian 2 Cerpen Senawat Islami – Cak bimbingan Puasa Cerpen Motivasi Kerja Cerpen Cemeti Nasib Cerpen Motivasi Belajar Share this Cerpen Motivasi Pendidikan Contoh Cerpen Pecut Pendidikan Contoh Cerpen Motivasi Putaran 1 “Tidak semua aksi dapat melanglang lampias. Terkadang banyak juga bujukan sandungan nan merintanginya. Lain akan halnya seberapa hasil yang ia boleh. Bukan juga tinggi. Asalkan halal, maka jangan kau takut bakal melangkah bertamadun. Hanya orang yang enggak tau keistimewaan kehidupanlah yang memandang seseorang dengan apa yang tak harus dipandang. Maka pandanglah kerja keras, usaha dan hasil yang didapatkan secara keseluruhan.” Begitulah motivasi yang selalu ku tanamkan di kerumahtanggaan hidupku. Aku merupakan putra tertua berpokok dua berkerabat. kedua orang tuaku memberiku nama Ahmad Syaifudin Zuhri. Ayahku selalu berpetaruh di setiap periode “Kesuksesan orang berbeda-beda. Jangan pernah membandingkannya. Cak acap bangun untuk mengawali jalan yang baik agar mendapatkan hasil yang terbaik. Ayah dan Ibumu namun bisa mendoakan sebaiknya mendapatkan yang terbaik dan makin baik” Ayah dan Ibuku mengajarkan banyak peristiwa kepadaku. Mulai terbit kerja keras, mensyukuri nikmatnya umur hingga kewajiban kepada Halikuljabbar. Biarpun kami hidup dalam kekurangan, tetapi kami selalu menghadapinya dengan senyuman. Banyak keluh kesah yang tersampaikan setiap malam, cuma semua itu berakhir dengan candaan. Ayahku berkarya sebagai kuli bangunan. Penghasilan yang didapatkan pun tidak rajin terserah. Sementara ibu mengelola kondominium. Pernah suatu saat Ibu bersikukuh untuk bekerja demi membantu keuangan batih. Akan sekadar aku dan ayahmu melarangnya karena kondisinya bukan memungkinkan. Ibu sudah lama menderita penyakit ginjal. Kadang trenyuh juga melihat kondisi Ibu. Harus bolak bengot ke dokter buat periksa dan supremsi yang pastinya membutuhkan banyak biaya. Aku pun berusaha persisten untuk bekerja membantu keuangan batih. Disisi lain aku lagi memiliki damba lakukan kuliah dan menjadi sarjana di satah kedokteran. Akan doang, karena kondisi finansial tanggungan yang enggak memungkinkan maka kuputuskan untuk kuliah bungkam-diam. Di pagi masa buta aku harus ikutikutan tiang penghidupan rumah menggantikan ibuku. Mulai dari memasak, membereskan rumah hingga pencahanan lainnya. Penutup-akhir ini kondisinya semakin parah. Akhirnya pasca- semua pencahanan radu, aku pun berbohong cak bagi pergi sebentar tinggal bekerja. Aku bukan mungkin mengatakan jika akan mulai kuliah karena khawatir akan menambah bahara pikiran. Semenjak awal sudah lalu kuputuskan jika akan kuberitahukan semuanya diwaktu yang tepat. Tahun pun semakin siang. Mutakadim saatnya bakal kuliah. Aku kembali segera berangkat. Sesampainya di kampus, segera kuparkirkan pengambil inisiatif di tempat yang sudah disediakan. Aku pula segera menemui kedua temanku, Yoga dan Angga. Mereka berdua ialah teman dekatku yang cerbak mendukung barang apa mimpi-mimpiku. Aku pun menegur keduanya. Mereka membalas dengan senyum khasnya. Keduanya terlihat ngobrol dengan khusyuk. Lekas aku memasuki papan bawah lakukan membaca materi mata syarah nan akan disampaikan kelak. Lain terasa Sampul Ahmad, dosenku mutakadim memasuki ruangan. Segera aku mengerudungi buku dan mengimak proses perkuliahan. Pak Ahmad habis baik padaku. Nikah suatu ketika beliau membiayai ongkos perlombaan di Kalimantan. Akupun tidak mengecewakan beliau dan berakibat mendapatkan pemenang purwa intern perlombaan itu. “Patut sekian materi plong waktu ini. Jangan tengung-tenging untuk merangkum materi nan telah saya sampaikan dan dipresentasikan maka itu kelompok minggu depan.” Tutup Pak Ahmad. Para mahasiswa pun kompak menjawab dengan kehidupan. Saja aku doang nan kekhawatiran. Tidak karena materi yang disampaikan, tetapi biaya nan harus dikeluarkan dengan kuantitas lumayan. Segera aku merangkum materi yang sudah disampaikan dan bergegas untuk pergi bekerja. Sepanjang jalan aku cuma boleh diam dan mengabaikan mahasiswa lain. Walaupun terasa sensual di telinga tapi taat ku acuhkan namun. “Itu teko sang Udin, tukang becak.” “Eh, ada tukang angkung” Udah ah, kasian tuh liatnya” Aku pun mempercepat langkahku tanpa memperhatikan mereka. Memang setiap hari gegares saja terserah orang-turunan nan menghinaku. Arah lain, terserah pun manusia-orang yang terus menyemangatiku membuatku tidak pantang menyerah dan putus asa untuk terus maju. Perkataan mereka membuatku sukma intern berkreasi dan menjadi senawat kerjakan menyelesaikan perkuliahanku. Aku kembali sudah hingga di pangkalan becak. Namanya juga insan pasti ada yang doyan dan ada yang bukan. Di persinggahan becak lagi masih juga terdengar cemoohan-cemoohan yang muncul terhadapku. “Heh, Udin. Kamu seharusnya kuliah saja, gak usah sinkron narik langca. Masa iya mahasiswa kerjanya narik lanca, malu-maluin” Udin, kemarin gak narik kemana?” Aku hanya boleh membalas dengan senyuman. Tak barangkali pula aku layani ucapan mereka karena tidak akan ada habisnya. Kemarin memang aku tidak start kerja karena ibuku mendadak sakit da aku pun memintal untuk merawatnya. “Engkau tuh harusnya titik api sepadan lektur. Meski bapakmu saja yang nyari kerja cak bagi biayain kuliah. Enggak berlimpah gini.” “Harap pembebasan seruan sembahyang, sepantasnya kiai saya juga bekerja. Akan sahaja di usianya yang sekarang seharusnya kiai sudah menikmati musim tuanya. Bukannya sampai-sampai banting tulang membiayai anaknya. Malah seharusnya saya yang mencukupi kebutuhan mereka. Saya sekali lagi merasa sangat bersyukur karena boleh minus kontributif kebutuhan di flat.” Contoh Cerpen Cambuk Bagian 2 Esoknya, aku kembali memilih wadah lain untuk mangkal tinimbang memanjangkan masalah. Aku mengelus dada menunggu penumpang menclok. Sebuah tiang penghidupan yang baik dibutuhkan ketabahan. Masa penumpang duga sepi. Hasil yang kudapatkan kembali memendek. Aku pun bergegas pulang karena musim sudah lilin batik. DI medio urut-urutan, aku menyibuk kiai-bapak yang kelihatannya membutuhkan bantuan. Segera saja kuhampiri dan dia pun tersenyum dengan wajah lesu. “Ini pak, saya ada sedikit uang. Memang lain seberapa, tapi semoga dapat bapak manfaatkan dengan sebaiknya” Terima kasih ya nak. Semoga Yang mahakuasa mengabulkan apa nan beliau impikan.”Katanya dengan suara lemah. “Aamiin ya Rabb” Aku berketentuan jikalau fungsi nan kita lakukan masa ini pasti akan mendapatkan penolakan di kemudian masa. Halikuljabbar itu maha adil. masih banyak insan-hamba allah yang tidak beruntung dari sreg kita. Testing yang kita dapatkan dari Tuhan pasti bukan akan memberatkan kita. Jangan hingga kita menyerah detik menghadapi ujian. Akan cak semau balasan yang lebih sani jika kita fertil melewati tentamen dan cobaan. Assalamualaikum Ayah, Ibu?” Gapura pun sambil dibuka maka itu Ana. “Waalaikumsalam, ayuk! Yeeee, kakak sudah pulang, hehehe biasa kak” Seperti biasa engkau menjulurkan tangannya kepada ku dengan tujuan menanyakan uang dariku. “Nih uangnya. Hari ini ning gak bawa persen sebanyak kemarin” Ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang lelah kepada Ana. Ia memang sering mempersunting uang kepadaku. Entah buat apa. Tetapi aku setia mendukungnya karena uang nan didapatkan dariku sering ditabung. “Nggak apa-apa, Kak. Makasih ya” “Sama-sama Anan. Ayah sudah pulang? Ibu dimana?” Tanya ku kepada Ana Ayah sama ibu lagi di kamar Kak” Taajul aku menemui Ayah dan Ibu di intern kamar. Ku cium kedua tangannya. Kemudian kupeluk keduanya sambil mengasumsikan senyum mereka berdua menyibuk aku wisuda. Agar saja dapat terjadi. Nak, sebaiknya kamu nangkring kerja dan melanjutkan pendidikanmu nan tertunda. Insyaallah ayah masih sanggup membiayainya” Ayah sangat berharap aku bisa kuliah dan mengetem kerja. Uang nan selalu kudapatkan juga sangat jarang dipakai makanya ayah dan Ibu. Mereka empat mata bahkan memintaku untuk menabung uang hasil kerjaku. “Ayah sepi semata-mata, lain perlu mikirin pendidikanku. Biarkan aku ikut bekerja mendukung melonggarkan finansial anak bini. Aku kan anak purwa dan sudah agar kondusif ayah bekerja. Biarkan Ana saja nan melanjutkan pendidikannya hingga jenjang termulia nantinya. Selalu ada banyak cara bakal bisa sukses.” Jelasku membagi konotasi kepada mereka. “Tapi kan nak. Apakah engkau mau begitu juga ini terus? Jika anda terus bekerja dan tidak kuliah, akan ada banyak orang yang menghinamu, nak” Sudahlah yah, abaikan saja apa yang mereka katakan. Kita sepan berusaha dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Pasti nan namanya usaha akan mendapatkan hasil nantinya.” “Aku mau ke kamar tinggal, Yah, Bu.” langsung ku bergegas pergi kemar. Ayah hanya bisa tungkap dan tidak boleh memaksa kehendakku, sementara ibu hanya bisa tersenyum dengan lesu. Memang kedua orang tuaku bukan pernah tahu kalau aku semenjana kuliah. Sebatas masa ini aku tetap merahasiakannya. Biarlah masa yang akan memberi tahu nantinya. “Ya Rabb, apakah pilihanku ini nan terbaik? Apakah berbohong demi tidak mengalutkan mereka berdua ialah sortiran terbaik? Permudahkanlah segala urusanku Ya Rabb. Aamiin.” Kataku memohon. Masa-hari pun berjalan seperti resmi. Saban hari aku pamit bekerja kepada ibuku. Teman-imbangan ku masih banyak yang tidak menyukaiku dan presentasi sekali lagi berjalan dengan lancar. Tanpa sepengetahuanku, ternyata semua presentasi sudah disiapkan kedua jodoh baikku. Aku pun berusaha mengganti biaya untuk takhlik presentasi, tetapi mereka tidak kepingin. Lagi-juga aku dibantu oleh mereka berdua. Setelah presentasi, kami memutuskan pulang bersama-setimbang. Akan tetapi, sesaat kemudian ada yang memanggil namaku. Aku pun menengok ke perigi kritik. Ternyata yang memanggilku tadi adalah Pak Ahmad. Aku pun sekaligus menemuinya. Ada apa ya bu?” Tanya ku yang masih bingung. “Ia terserah waktu sebentar tidak? Saya mau berbicara sama kamu” “Insya Allah ada, Pak” Aku pun menyuruh kedua temanku untuk pulang terlebih dahulu. Bukan boleh jadi juga mereka menungguku untuk tahun yang lama. Bungkusan Ahmad pun mengajakku ke kedai di dempet kampus. Selongsong Ahmad sekali lagi memesankan bilang makanan dan minuman sebelum memulai perundingan. “Saya mengajak kamu kesini kepingin memberitahu sesuatu. Selama ini saya melihat ia yakni hamba allah yang punya potensi dan beda dari yang tak. Nyawa,keluasan pikiran, serta guna dia saya rasa kamu berhak buat mendapatkan yang seharusnya. Ada program beasiswa pecah kampus untuk kamu. Semua itu kerjakan mempermudah biaya pendidikan kamu. Sudahlah sebagai sebuah rang perjuanganmu” Aku terdiam mendengarnya. Bapak sudah sangat membantu saya, tetapi saya sama sekali bukan bisa membalas arti Buya…..” “Saya nirmala dan suka jika kamu menerimanya. Sekarang sudah sore dan saatnya pulang. Cepatlah pulang ke rumah, khawatir orang tua engkau mencarimu” Lanjur Bungkusan Ahmad. Syukur Pak. Insya Yang mahakuasa saya tidak akan mengecewakan Buya.” Aku pun lekas pulang ke rumah. Aku merasa bahagia mendengar segala apa yang sudah kudengar tadi. Aku percaya Inilah wirid-takbir yang selalu dipanjatkan oleh individu tuaku dan semua yang menyayangiku. Sesampainya di rumah, semuanya terasa nyenyat. Satu sendirisendiri satu kupanggil tetapi tiada perbangkangan. Kemana semuanya? Berbagai diversifikasi pikiran destruktif terpikir di benakku Seketika ayah datang dengan grusa-grusu. “Cepat ubah baju dan segera ikut ayah. Ayah tunggu di depan” Aku lagi menuruti perkataan ayah. Ayah membawaku ke kancah nan sama sekali tidak aku senggang. Sesaat kemudian kami pun start di rumah remai. Aku turun mengikuti ayah di depanku. Ayah bergegas menuju rubrik dengan nomor kamar 014. Perlahan ayah membuka pintu dan terlihatlah seorang kuntum nan terbaring di sana dengan selang infus. Aku pun menahan tangisku. “Ibu?” Ana juga memanggilku “Timbrung kak, Ibu semenjana tidur”. Inilah jawaban dari pencarianku tadi. Semua ada di sini. Sekadar apa yang terjadi dengan Ibu? Ayah kembali mengajakku keluar “Penyakit ibu semakin parah dan harus dioperasi nak. Kita sangat membutuhkan banyak biaya untuk operasi ibu.’ Jelas ayah dengan lembut. Bagaimana ayah akan mendapatkan uang sebanyak itu? Batinku berkecamuk. “Aku n kepunyaan tip bilang di tabungan Yah. Barangkali tak banyak tapi dapat membantu biaya propaganda Ibu.” Jangan, Nak. Biar ayah saja nan mencarinya. Gunakan uangmu cak bagi biaya pendidikan esok” “Bilamana lagi aku dapat membantu. Minta diterima Yah.” Aku pun bergegas menyingkir ke ATM bakal menjumut semua uang jasa dan memberikannya kepada Ayah. Ayah juga punya uang untuk biaya operasinya. “Ana juga cak hendak kondusif. Ana punya tabungan yang bisa digunakan buat operasi Ibu. Kakak yang anugerah uangnya” Kata Ana tiba-menginjak. Ternyata selama ini uang yang dia minta tidak digunakan untuk jajan, tetapi semuanya dimasukkan tabungan. Operasi pun berjalan lancar. Kami pun merasa suka. Setelah bilang hari akhirnya ibu sudah diperbolehkan pulang. Sejumlah bulan kemudian Hari ini aku tinggal bahagia. Segera aku pulang ke apartemen dan memeluk ibuku dengan bahagia. “Ada apa nak, kelihatannya bahagia sekali” Ibu dan ayah masih kebingungan dengan tingkahku. “Ahad depan aku wisuda Bu, Yah” “Hah, ahad depan. Sejak pron bila kamu syarah nak? Ayah dan Ibu masih belum ngerti” Tanya ibu yang terkinjat dengan jawabanku. “Ceritanya tangga bu. Yang utama ahad depan kalian semua harus hadir internal wisudaku” Ibu pun menangis bahagia. Inilah yang kutunggu-tunggu sejauh ini. Kedua orang tuaku seketika memelukku. Ya Rabb, bermami syukur kusanjungkan kerjakan-Mu. Terima kasih atas segala nikmat yang Kau berikan. Kamu telah menunjukkan kepadaku bahwa sebuah usaha bukan ada yang tawar. Semua yang disangka tidak mungkin terjadi menjadi manifesto akhirnya” Akhirnya wisuda juga berjalan dengan lancar. Semua tampak bahagia dengan kelulusannya. Semua beranggapan seandainya aku enggak mampu barang apa-apa. Dengan kerja berkanjang, manuver dan doa pastinya semua usaha kita tidak akan mengkhianatinya. Tak apa makhluk memandang kesuksesan beralaskan pangkatnya. Tapi percayalah semua pangkat enggak akan ada artinya jika kita tidak berusaha. Hanya usaha dan doa yang selalu dipanjatkan setiap saat lah yang akan menuntunmu meraih kesuksesanmu. Kompilasi cerita pendek pendidikan lengkap disini Cerpen Pendidikan. Cerpen Motivasi Islami – Latihan Puasa Contoh Cerpen Motivasi Islam Rembulan Ramadhan merupakan rembulan yang penuh berkah. Semua umat Muslim di dunia menjalankan ibadah puasa. Tak terkecuali lakukan Andim. Puasa barangkali ini terasa istimewa bagi Andim. Karena bulan ini merupakan bulan mula-mula bagi dia melaksanakan ibadah puasa. Dia sangat senang karena akan menjalankan puasa tanpa ada paksaan dari kedua orang tuanya. Kakaknya pun, Kak Vega dulu bangga kepadanya. Bilamana makan sahur pun Andim sangat bersemangat sehingga orang tuanya tidak mesti membangunkannya. Andim terus terasuh sampai selesai subuh dan menjalankan aktivitasnya begitu juga legal, yakni mengerjakan teka teki silang. Ibu nya Andim pun datang mengawani anaknya. “Mah, apakah bilamana ini semua sosok Selam di dunia sedang menjalankan puasa seperti mana Andim?” Ibu nya hanya bisa mesem sambil menganggukkan kepalanya. Merasa kurang pada, Andim juga bertanya pun “Tapi apa mereka tidak haus dan lapar, Ma? Mengapa mereka konsisten menjalankan puasa?” “Nak, puasa Ramadhan itu hukumnya wajib bagi insan-muslim yang mutakadim baligh. Makanya semua bani adam Islam di Bumi menjalankan Ibadah puasa termasuk Ayah, Mamah dan pun yunda” Jelas Ayah nan akan berangkat berkreasi. “seperti itu ya, Yah” Angguk Andim. Tak terasa 1 Teka teki cagak sudah lalu diselesaikan Andim. buru-buru dia melempengkan bukunya dan duduk bersama Mamah dan Kak Vega yang akan membaca al-Qur’an. “Mari, Dik… kita tadarus dulu. jangan sia-siakan bulan nan penuh berkah ini dengan hal nan batil” Ajak Kak Vega. “Baik, Kak” Jawab Andim sambil cekut al-Qur’an. Belum lama tadarus, tiba-tiba Andim berhenti dan menyandang perutnya yang sudah berangkat lapar. “Mah, hari buka puasa kurang berapa jam?” Tanya Andim “Hahahahaha, Dik.. waktu buka masih lama banget. Saat ini baru pemukul sapta pagi. Tentatif waktu buka puasa belakang hari jam enam sore” Sahut Kak Vega. Merasa kasihan dengan Andim, Mama pun menguraikan kepada Andim. “Nak, berpuasa itu centung wajib. Di intern bertarak bukan hanya menahan rasa lapar dan haus, belaka menahan dari segala hawa nafsu, mulai berpokok amarah, makan, minum dan segala sesuatu nan dapat membatalkan puasa, dimulai dari terbitnya pagi buta sampai tenggelamnya matahari. Makara Andim harus menahan perasaan menunggu periode bentang” “Di internal puasa, segala sesuatu yang tak dilarang oleh agama akan menjadi ibadah, seperti mendaras al-Qur’an, berkreasi, hingga tidur sekali lagi dinilai ibadah, Nak” Jelas Mama panjang lebar. “Kalau begitu, Andim dapat tidur, Mah?” Pertanyaan Andim. “Tentu belaka boleh, Dik. Tidur itu kan ibadah. Daripada kita berbicara nan tidak ada manfaatnya lebih baik digunakan cak bagi tidur.” Jawab Kak Vega. Andim pun buru-buru menjauhi ke kamar bikin tidur. Tak terasa Adzan Dzuhur membangunkannya. “Mah, apakah mutakadim Adzan Magrib? Cak bertanya Andim dengan polosnya. “Belum, Nak. Ini baru adzan Dzuhur.” Jawab Mama dengan lembut. “Beber puasanya lama banget ya, Mah?” Tanya Andim sambil merengek. “Sabar ya, Nak. Orang nan sabar itu disayang Halikuljabbar. Apalagi Andim madya menanggang perut, jadi harus boleh sabar, kepala dingin dan selalu sabar” Jelas Mama. Mendengar penjelasan Mama nya, Andim segera mencoket air wudhu dan bergegas pergi ke mushola dekat rumah untuk jamaah sholat dhuhur. Karena makanan Andim sudah keroncongan, dia kembali menghindari ke ketuhar buat bertanya kepada Mama dan Kak Vega. “Mah, sudah waktunya buka puasa ya?” Tanya Andim nan tertumbuk pandangan sudah tidak lunak. Belum Dik, masih dua jam lagi. Sabar ya” Jawab Kak Vega sambil mesem. Andim pun meninggalkan menonton televisi di ruang petandang tepat saat ayahnya pulang kerja. Sekonyongkonyong, aroma masakan dari perapian menyeruak menyentuh pangsa tamu. Godaan bebauan masakan pun membuat Andim enggak bisa menahan rasa laparnya. Mah, Andim boleh gak mencicipi makanannya?” Kata Andim sambil berteriak. “Tak bisa Nak. Bersabarlah, sebentar juga sudah waktunya beber puasa. Sana cepat mandi dan bersiap-siap” Jawab Mama dengan bijak. Andim segera pergi bagi mandi dan bergegas membantu Mama dan Ka Vega menyiapkan hidangan berbuka di meja makan. Tak terasa adzan magrib sudah berkumandang menunjukkan bahwa waktu berbuka puasa sudah tiba. “Alhamdulillah..” Ucap Andim bahagia. “Jangan tengung-tenging Nak, ayo kita berdoa bersama-sekufu” perkenalan awal ayah dengan bijak. Cerpen Pecut Kerja Transendental Cerpen Motivasi Kerja Pada suatu siang di kafe longo, terdapat jejaka nan sedang sibuk dengan laptopnya. Tiba-tiba ada seorang anak penjual bunga nan sedang menghampirinya. “Om silahkan dibeli bunganya” “Tidak, terima hidayah. Saya enggak ceceh” Ucap bujang tersebut masih tetap sibuk dengan laptopnya. “Beli satu doang Om bakal kekasih atau gula-gula Mamanda” Rayu anak tersebut. “Heh, anak kecil, kamu gak tau segala seandainya om sedang sibuk? Kapan-kapan tetapi sekiranya butuh, Mamak akan beli bunga berasal dia” Pengenalan cowok tersebut dengan nada tinggi. Mendengar ucapan tersebut hasilnya anak asuh kecil itu beralih ke insan-cucu adam yang lalu lalang di kawasan kafe tersebut. Setelah agak sorean akhirnya pemuda itu meringkasi laptopnya dan bersiap-siap kerjakan pulang. Baru saja keluar dari warung kopi, pemuda tersebut didekati oleh anak katai penjual anak uang. “Saat ini Om sudah tidak sibuk, silahkan Om dibeli bunganya. Harganya murah kok. Satu batang cangkul saja Mamanda” Karena kasihan dan juga kesal akhirnya perjaka tersebut membedakan persen dari dompetnya “Ini ada uang rupiah buat ia. Om enggak titit bunga, anggap saja ini sedekah untukmu” Ucap cowok tersebut sewaktu mengulurkan uang kepada anak kerdil. Tip itu sekali lagi diambilnya, namun bukan untuk disimpan. Dia pun menghadap pengemis yang kebetulan sedang lewat di depan kantin tersebut. Pemuda tersebut merasa heran dan tersindir dengan sikap anak itu. “Kenapa uang itu beliau berikan kepada pengemis? Bukannya buat anda seorang” Anak asuh tersebut pun menjawab dengan polosnya “Lepas Paman, saya telah berjanji lakukan menjual bunga inidan tidak menerima uang dari minta-minta.” Ibu saya pun selalu berpesan cak bagi tidak menjadi pengemis, sekalipun kita lain memiliki uang adakalanya” Bujang itu lantas termenung melihatnya. Betapa pelajaran yang lalu berharga mulai sejak momongan mungil tersebut. Dia seakan mengasihkan pesan sekiranya kerja merupakan sebuah kehormatan. Tidak peduli seberapapun kesudahannya, asalkan itu dari perdurhakaan hasil kerja keras yang merintik-rintik dari keringat koteng ialah sebuah kehormatan dan kemangkakan. Pemuda tersebut lantas memperlainkan uang kerjakan memborong anak uang yang dijual anak asuh mungil itu. Tujuannya enggak karena kasihan, sekadar karena lecut kerja dan cak bimbingan yang luar halal dari cewek kecil penjual anakan. Cerpen Tembung Hayat Pola Cerpen Senawat Hidup Ringkas Di satu pagi, ada seorang teruna yang semenjana menghadapi berbagai macam komplikasi. Pemuda itu pun menemui orang tua bijak kerjakan membualkan segudang masalahnya. Ayah bunda itu pun menyimak dengan seksama setiap kisah yang disampaikan pemuda tersebut. Ia lantas menjumut segenggam serbuk dan mencampurkannya dengan segelas air di depannya. “Coba menenggak ini dan bagaimana rasanya? “Perkenalan awal ayah bunda. “Pahit sekali…..” Jawab pemuda itu. Lantas ayah bunda itu tersenyum dan mengajak pemuda itu ke wai di belakang rumahnya. Sesampainya di wai, ibu bapak tersebut sekali lagi camur serbuk tadi ke batang air silam mengaduknya dengan sepotong kayu. “Minumlah air sungai ini dan rasakan bagaimana rasanya” “Ahhh… habis segar kek” Sahut pemuda itu. “Apakah terdapat rasa pahit di intern air itu?” Cak bertanya kakek tua renta itu. “Sepadan sekali tidak ada kek” Jawab pemuda tersebut. Kakek tua bangka itu kembali tertawa. Wahai anak muda… Perlu sira perhatikan baik-baik, jikalau pahitnya arwah itu begitu juga segenggam tepung tadi. Takarannya cukup, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya selevel dan akan tetap setimbang. Jelas kakek bertongkat sendok itu. “Akan tetapi, INGATLAH… Awan kelabu yang kita rasakan tersidai dari wadah yang kita gunakan. Sehingga ketika kita merasakan kepahitan dan kegagalan di dalam umur, kita cuma boleh melakukan satu kejadian.” Hubung kakek tua itu sambil menghela nafas hierarki. “Yang bisa kita buat ialah berekspansi dan memperbesar produktivitas hati kita agar dapat gaplok segala kepahitan tersebut.” Hubung bibit buwit tua itu. “Jangan kecilkan hatimu seperti gelas, namun luaskanlah hatimu seluas sungai, seluas samudra yang tak berujung nan mampu menggampar segala kepahitan semangat kita. Sehingga kepahitan itu dapat berubah menjadi kesegaran dan kedamaian internal hidup” Pungkas kakek tua itu. Pemuda itu pun menghayati setiap nasehat bermula kakek bertongkat sendok itu. Akibatnya dia lagi sadar untuk bukan mengeluh tentang permasalahan nya. Akan tetapi sekarang dia berhasrat bikin lebih melapangkan hatinya seluas osean agar setiap permasalahan yang ada enggak membebani hidupnya. Cerpen Tembung Belajar Cermin Cerpen Senawat Belajar Namaku adalah Mufid. Aku bersekolah di SMAN 2 Semarang. Di dalam membiasakan, tujuanku tak hanya lulus, tetapi mendapatkan juara 1 paralel di sekolah. Itulah cita-citaku selama sekolah. Aku comar menggantungkan cita-citaku setimpal langit, optimis dapat meraihnya dan selalu ku iringi dengan ratib. Kiranya cita-citaku dapat terwujud, aku harus berlatih dengan giat. Kerjakan itulah aku selalu mewujudkan jadwal buletin, mingguan dan juga bulanan. Mungkin bagi banyak insan hal itu terlalu ribet, tapi bagiku, penjadwalan ini agar tidak banyak hari yang tergusur percuma nantinya. Akupun menuliskan cita-citaku di gawang tulis yang berada di kamar ku. Hal ini sepatutnya aku lain mengalpakan mimpiku bagi bosor makan mendapatkan pararel 1 di sekolah setiap semester. Walaupun begitu, aku selalu menyediakan diri untuk sekedar nangkring bersama teman-temanku. Aku sadar jika hidup itu butuh teman dan sekali lagi hiburan. Kerjakan sekedar mengetem bersama teman-temanku, kubuat maksimal 3 barangkali dalam 1 minggu dengan waktu maksimal 1 jam semata-mata. Tandingan-teman ku pun mutakadim memakluminya, sehingga mereka tidak mempermasalahkannya. Kendatipun ada juga teman-teman lain yang cerbak menghinaku dengan cemoohan “Sok saleh”, “terlalu ribet” dan sebagainya, tetapi ku acuhkan saja tuturan mereka. Terserah mereka mau bilang apa, landang setiap persiapan tentu akan ada individu nan mempermasalahkannya. Akhirnya di inferior 2 semester 1 akupun mendapatkan apa yang sudah lalu kuimpikan. Menjadi kampiun 1 paralel di sekolah. Akhirnya perjuanganku selama ini lain sia-sia. Rintihan haru atas hasil yang kudapatkan karena perjuangan yang pelik tak bisa kulupakan. Aku pun tidak boleh puas sebatas di sini saja. Masih ada perjuangan di semester depan nan harus kuhadapi. Semoga semester depan aku dapat juara 1 paralel pun. Nah itu tadi koleksi contoh cerpen lecut tentang pendidikan, semangat, kerja, belajar berwatak Islami yang dapat kalian jadikan referensi. Barangkali kalian punya komplet cerpen motivasi hidup sukses koteng? Kirim cuma cerpen cambuk diri versi Kamu kesini. Alias masih zakar contoh cerita pendek yang lain? Boleh baca disini Cerpen Persahabatan. Kiranya Bermanfaat. Jangan lupa untuk share sekali lagi ya.
Supayabisa menggapai cita - cita yang selama ini ia inginkan yaitu untuk menjadi guru. Tetapi jalan Anto untuk menggapai cita - cita memang tidaklah mudah, ia harus melewati banyak cobaan. Tetapi Anto berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankannya. Dengan menjadi penjaga warnet Anto berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
Cerpen Karangan Adsha NandayiKategori Cerpen Anak, Cerpen Pendidikan, Cerpen Penyesalan Lolos moderasi pada 28 January 2015 Dika adalah murid yang cerdas, dan pintar. Walau cerdas dan pintar ia tidak sombong terhadap prestasi yang pernah ia capai. Lain dengan Kika, dia adalah anak yang pandai dan sombong. Pada suatu hari, Bu Erli memberikan ulangan matematika. Semua anak nampak tidak sabar untuk mengerjakan soal itu. “Pasti gampang!” kata Kika dalam hati dengan sombong. Bu Erli pun membagikan soal ulangan. Setelah itu, semua anak mengerjakannya dengan tertib dan tenang. Angin berhembusan dengan tenang memasuki kelas. Suasana kelas pun menjadi tenang. Semua anak nampaknya sudah selesai mengerjakan ulangan, Bu Erli pun mengumpulkan kertas hasil ulangan matematika. “Pasti aku akan mendapat nilai 100.” kata Kika dengan sombong di hadapan Dika. “Kika, jangan soombong kamu! belum tentu kamu mendapat nilai 100. Kalau kamu tidak mendapat nilai 100 bagaimana? kesal kan?” tanya Dika dengan senyuman manis di bibirnya. Kika hanya terdiam dan menginggalkan kelas. Sekarang Bu Erli akan membagikan hasil ulangan matematika. Semu anak tidak sabar untuk mengetahui hasil ulangannya. Saat Dika mendapat hasilnya, ia melihat di kertas ulangannya tertulis nilai 100 di atasnya. Dika pun bangga dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Sedangakan Kika, ia melihat ia mendapat nilai 70, ia pun kecewa dengan hasilnya. Ia merasa malu sekarang dengan Dika, karena ia terlalu percaya diri untuk mendapatkan nilai 100. “Bagaimana Kika?” tanya Dika dengan heran, “hhmmm… aku mendapat nilai 70 Dika.” jawab Kika dengan kesal, “makannya jadi orang jangan sombong dong Kika!” sahut Dika sambil tersenyum. Kika merasa kesal dengan perbuatannya selama ini, ia pun mulai merubah sikapnya yang sombong itu. Berkat Dika, ia tahu apa yang harus ia lakukan untuk meraih nilai yang bagus. Cerpen Karangan Adsha Nandayi Cerpen Meraih Kesuksesan merupakan cerita pendek karangan Adsha Nandayi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Kisah Si Ahmad Oleh Ryan Linkinpark Di suatu pedesaan ada seorang anak sebut saja sih akhmad, sehari-harinya dia membantu bapaknya ke sawah. Akhmad masih berumur 17 tahun, tiap hari dia mengabiskan waktunya hanya di sawah Lupa Hari Oleh Fitri Suwandari Waktu itu aku kelas 5 sd, saat itu adalah hari Selasa. Dengan perasaan gembira aku bangun pagi dan bergegas untuk mandi. Setelah aku selesai mandi aku segera berpakaian rapi Kerispi dari Ibu Oleh Najwa Anisa Safitri Peristiwa itu aku alami waktu kecil, aku pernah sakit keras. Saat itu umurku sekitar tiga tahun. Ibuku sangat bingung waktu itu, karena panasku yang tinggi sekali. Ibu benar-benar kaget Kinara Oleh Dicky Ferdiansyah Di persimpangan langkahku terhenti, ramai kaki lima di sebuah pasar, pusat Kota. Pandanganku tertuju pada sosok gadis kecil yang berbaju kusam, dengan rambut yang terurai tampak tak terawat. Dengan Cinta Datang Terlambat Part 2 Oleh Annisa Putri Nindya “Ada apa?” tanya Andini yang tiba–tiba datang dan tentu saja tanpa ekspresi di wajahnya. “A.. Andini..” “Nabila bilang kamu ingin mengatakan sesuatu bukan?” tanya Andini lagi. “Aku..” “Maafkan aku..” “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
MeraihKesuksesan Cerpen Karangan: Adsha Nandayi Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Pendidikan, Cerpen Penyesalan. Lolos moderasi pada: 28 January 2015. Dika adalah murid yang cerdas, dan pintar. Walau cerdas dan pintar ia tidak sombong terhadap prestasi yang pernah ia capai. Lain dengan Kika, dia adalah anak yang pandai dan sombong.
100% found this document useful 1 vote3K views5 pagesDescriptionseorang anak yang mempunyai mimpiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views5 pagesCerpen Perjuangan Meraih MimpiJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. cXaPE. 241 139 410 477 271 273 361 233 323

cerpen tentang perjuangan meraih sukses